Semua usaha ada titik jenuh
Sharing pengalaman kali ini tentang berwirausaha percetakan, setelah menjalani ada saja yang dirasakan, dulu pengin punya produk sendiri, setelah bisa membuat produk sendiri untuk dipasarkan, setelah dipasarkan dapat order, pas proses produksi senang tapi cape pakai tenaga, apalagi semua masih dikerjakan sendiri, belum bisa membayar gaji, karena cape dan menjaga kesehatatan akhirnya bagi hasil juga dengan mencari free lance.
Ternyata ada sisi titik jenuh juga apapun usahanya, dan terkadang sesekali kembali kebelakang, yaitu dulu pernah marketing produk digital, cape dipemasaran saja, pendapatan masuk, titik jenuhnya kalau sudah banyak pemainnya akhirnya closingnya menurun bahkan sampai zonk.
Kemudian dimarketing online ini banyak duduk didepan PC, fisik kurang gerak membuat badan ini lambat laun ga enak, akhirnya sakit, ini yang membuat kerja offline karena ada geraknya badannya bugar.
Tapi ya begitulah semua sama, ada dimana titik jenuh, saat ini hanya punya pikiran kalau ada dititik jenuh istirahat dulu saja, kalau sudah istirahatnya titik jenuh sudah hilang mulai lagi.
kendala lain di usaha offline percetakan, kendala pasti ada namanya mesin yaitu di mesin print sering masalah ga bisa buat kerja.
Akhirnya kepikir ngumpulin modal saja dulu dengan modal marketing dan jualan produk digital yang ga ribet lagi soal kendala mesin produksi, tinggal gas kegiatan marketing.
Oke untuk anda yang mau ngikuti jejak digital jualan produk digital, disini informasinya https://www.tokofaiz.com/2025/04/ratusan-gambar-mewarnai-siap-cetak-only.html
Oke gitu saja sharingnya semoga tidak pada bingung ya....
Komentar